Select Page

Ketika sudah mendapatkan petunjuk, iya, memang kita seharusnya langsung melaksanakan apa petunjuk yang kita terima itu. Dengan keyakinan, tanpa keraguan, dan penuh dengan keberanian yang terencana.

Keyakinan itu, memang memang sulit untuk diraih, karena semua tanda tanya dalam kepala harus ditiadakan. Melalui proses berpikir, bertanya, merasakan apa yang ada di sekitar, menentukan mana yang mendapat komposisi terbesar dalam pengambilan keputusa, dan tentu, bertanya kepada Sang Maha Pemilik Jawab.

Pada akhirnya, akan ada keputusan sebagai hasil dari proses kita mencari keyakinan itu. Sebuah keputusan yang merupakan buah dari keyakinan.

Ketika sudah yakin untuk tidak melanjutkan dulu petunjuk yang telah diterima, maka sesungguhnya kau telah menerima petunjuk lain yang membuat kau yakin bahwa kau tidak perlu menjalankan petunjuk sebelumnya yang telah kau terima.

Disisi lain, ketika kau memang merasa perlu untuk melakukan apa yang telah kau terima sebagai petunjuk dari Allah, maka percaya itu telah berubah menjadi sebuah keyakinan.. segera lakukan, segera jalankan, segera wujudkan, karena memang itu yang telah Allah tunjukkan pada mu.

Akal, hati, pikiran, dan agama. Itulah kelebihan yang Allah berikan kepada kita, manusia. Tidak ada paksaan atas manusia untuk memeluk suatu agama tertentu. Karena kita, manusia, memiliki akal, hati, dan pikiran untuk menentukan mana yang terbaik dari semua yang ada di dalam, di permukaan, atau di atas bumi.

Wallahu’alam bishawab

“Yakin itu lebih dari percaya. Percaya itu masih ada tanda tanya. Kalau anda mau yakin, pelajari Al Qur’an. Misal, kita tau bahwa fulan akan datang ke rumah kita. Ketika masih ada pertanyaan dalam pikir kita seperti ‘tapi kapan ya?’ ‘jadi gak ya?’, atau tanda tanya lainnya, maka kita baru percaya bahwa si fulan akan datang. Tapi ketika sudah tidak ada pertanyaan apapun lagi, maka kita sudah yakin.” (M. Quraish Shihab)