Select Page

bismillah..

gw nulis ini berdasarkan pendapat pribadi gw, yg gw dapet dari pengalaman orang laen, pengamatan yang gw lakukan sendiri, dan dari apa yang gw baca, entah itu dari koran atau buku, atau dari tulisan curhat orang laen.

jangan nekat untuk hidup di jakarta kalo emang lo belom siap.

siap? siap untuk apa? mungkin lo akan bertanya kaya gitu.

siap disini maksud gw adalah siap untuk menghadapi tuntutan hidup jakarta yang keras.

di jakarta, hampir di semua tempat, harga barangnya mahal. apalagi untuk memenuhi gaya hidup. harga satu botol air mineral 600mL bisa melonjak jadi 10.000 rupiah. dan harga untuk gaya hidup itu akan semakin mahal kalo tingkat sosial lo semakin tinggi.

jangan berpikir kalo hidup di jakarta lo akan merasa enak. enak karena banyak mall. enak karena banyak minimarket yang menjual banyak barang dan ada di mana-mana, enak karena untuk beli sayur dan belanja kebutuhan rumah tangga bulanan, lo tinggal pergi ke supermarket yang gak pake becek kayak di pasar, enak karena banyak rumah sakit dengan dokter spesialis di dalamnya.

tapi apa iya itu semua enak?

kl menurut gw, selama lo belom siap, itu semua gak enak sama sekali. semua ‘enak’ yg gw sebutin tadi cuma akan memberikan kenikmatan dan rasa nyamanan semu buat lo. karena mall hanya akan menyediakan barang dengan harga tinggi, dokter baru akan memeriksa anda setelah anda memberi mahar dengan jumlah yang banyak, dan untuk berbelanja tanpa becek itu, anda harus ‘berseragam’ gaya hidup terlebih dahulu.

jadi, ini semua kembali kepada berapa jumlah uang yang bisa anda dapatkan selama sebulan untuk menentukan apakah anda siap atau tidak hidup di jakarta.

karena jakarta itu mahal! kalo anda tidak cukup uang, tetapi memaksakan untuk hidup di jakarta, maka bersiaplah untuk mulai mencari hutang kemanapun, bersiap untuk membikin kartu kridit (yang mungkin anda tidak sepenuhnya butuh), bersiap untuk sikut-sikutan dengan amat keras dengan semua orang di jakarta.

emang berapa sih jumlah uang minimum, sampe akhirnya gw bisa disebut siap untuk tinggal di jakarta?

dan jawaban gw: unlimited, selama lo g bisa nahan diri lo sendiri untuk gak ngikutin gaya hidup yang seakan gak ada puncaknya di jakarta ini. atau sebut saja, lo g bisa nahan nafsu lo.

okey, sebut aja lo punya gaji 10 juta. sebenernya, dengan uang segitu, lo udah bisa tinggal di sebuah rumah yang sederhana, bisa nyekolahin anak lo sampe lulus SMA, dan lo beserta keluarga lo g akan ngrasa kekurangan. bahkan, uang lo  masih sangat cukup untuk bersedekah rutin tiap hari/minggunya, lo masih bisa berkurban, lo masih bisa ngasih santunan untuk anak yatim, dan lo masih bisa nabung.

tapi, kalo lo g bisa nahan diri lo untuk g ngikutin gaya hidup sebagaimana orang makmur yang tinggal di jakarta, maka uang 10 juta itu g akan ada apa-apanya. demi gaya hidup, sendal aja sepasang harganya bisa sampe satu juta. tas, baju, jam, dan segala yang melekat di badan lo, demi untuk gaya hidup, totalnya bisa sampe dua atau tiga juta. dan itu baru bayar benda yang akan nutupin tubuh lo. belom sama makan, belom sama nabung, belom sama belanja kebutuhan rumah tangga, dan sebagainya. 10juta gak akan cukup. jangankan 10 juta, 20 juta gw rasa g akan cukup juga.

otherwiswe, kalo lo emang bisa menahan diri lo untuk g tergoda dengan semua kemewahan yang jakarta tawarkan dan lo juga siap untuk hidup pas-pasan, dengan satu juta pun lo akan tetep bisa hidup di jakarta, kayak mereka:

jakarta emang terlihat menggiurkan dengan semua fasilitas dan janji yang ditawarkan. mungkin akan ada banyak orang yang rela untuk bekerja di jakarta karena gaji yang ditawarkan cukup menggiurkan. bahkan tidak hanya gaji, tunjangan, fasilitas, tawaran untuk mendapat fasilitas kredit, semua itu akan membuat banyak orang untuk tinggal di jakarta.

gw cuma berpikir begini: jakarta memang terlihat sangat menjanjikan. uang memang sangat dibutujkan untuk hidup. tapi apa iya semua hanya bisa didapatkan di jakarta? apa iya mencari uang hanya bisa dilakukan di jakarta? apa iya untuk mendapatkan kebahagiaan hidup kita harus mencari uang di jakarta?

dan gw akan menjawab semua pertanyaan gw tadi dengan jawaban: enggak.

bisa jadi di jakarta lo justru akan tambah stress. macet, polusi suara, kriminalitas, hectic, mahal, utang, udara yang gak bersih, pergaulan bebas, banjir, dan segala hal jelek laennya. okey, di jakarta ada mesjid terbesar se-asia tenggara. ada gereja juga yang besar, ada banyak vihara, ada banyak tempat rekreasi kayak mall, dufan, waterpark, and others. di jakarta juga jadi pusat bisnis.

tapi seberapa banyak anda dberi kesempatan untuk pergi beribadah di tempat ibadah anda untuk menenangkan hati? sementara liburan mungkin akan anda pakai untuk bersantai atau menghibur diri setelah 5 atau 6 hari bekerja dalam seminggu. sialnya, dalam menghibur diri, banyak dari warga jakarta yang lebih memilih untuk pergi ke mall, belanja, atau pergi ke tempat hiburan seperti dufan, waterpark atau yang sejenis. akan tambah bahagia kah? sesaat mungkin iya. tapi setelah anda pulang dari ‘menghibur diri’ anda itu, anda kembali harus melihat ke dalam dompet anda. berapa uang yang tersisa, berapa lagi yang harus anda hemat agar tetap bisa makan sampai gajian selanjutnya. bersyukurlah bagi anda yang memiliki penghasilan berpuluh-puluh juta dalam sebulan. anda tidak perlu khawatir untuk belanja atau pergi kemanapun untuk menghibur diri anda. tapi bagi anda yang sebenarnya berpenghasilan pas-pasan? mungkin anda akan berpikir lebih dari 2 kali untuk menghibur diri anda dengan cara itu.

dan saya hanya berpikir untuk tidak bekerja di jakarta. out of this big city, menghidupi diri dengan cara saya sendiri di daerah piinggir kota, yang belum terlalu besar dan ramai, memulai usaha disana, mempekerjakan orang lain, agar mereka tidak berpikir untuk pergi ke jakarta dan menambah ruwet jakarta. membangun daerah itu, agar pembangunan merata, dan tidak hanya untuk jakarta. (beuh..)

toh untuk membuat anak pintar tidak harus memasukan anak di sekolah yang mahal di jakarta. untuk membeli pakaian yang bagus tidak harus membelinya di mall dengan merk terkenal di jakarta. untuk sehat, tidak harus beli makanan organik atau membeli alat kesehatan yang banyak dijual di jakarta. dan yang paling penting, untuk mendapatkan kebahagiaan tidak harus dengan mengeluarkan banyak uang di jakarta. we can get all that just in our family. karena tujuan akhirnya adalah, kita bahagia dengan keluarga kita, hidup bersama dan menghabiskan waktu yang berkualitas dengan keluarga, dan finish di surga bersama-sama. lagi-lagi, tidak harus di jakarta.

saya sok tau? abaikan saja tulisan ini. tapi jika anda pikir tulisan saya ini sejalan dengan logika anda, mari tidak bekerja dan tinggal di jakarta jika memang anda belum siap. (kalo udah siap pun, akan lebih bagus untuk tidak tinggal di jakarta. bangunlah daerah lain)

ciaow!

*i just add the title when i finished writing all of these. weird huh?