para partai-partai baru itu bilang:
-paratai lama itu jelek dan kami partai baru,telah belajar dari kesalahan partai lama.
– saatnya yg baru menggantikan yg lama.
– kami g ada kaitannya dengan dosa2 yg dilakukan oleh partai2 lama.
– kami isinya pemuda semua.
kepemimpinan kami kolektif.
– ideologi kami bagus, dan akan kami jalankan di pemerintahan jika kami menang nanti.
– kami akan kembali pada ajaran dan aliran lama yang berhasil membangun indonesia.
– kami tidak akan mengulangi kegagalan partai lama.
– kami masih bersih.
– partai kami isinya organisasi masa yang sudah mewakili rakyat.
– blablablablabla…..dan jawaban lainnya yang sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing….
tapi lihat mereka. mereka katanya kumpulan pengusaha, orang2 yang ahli dibidangnya, org2 yg katanya masih bersih, dll dkk. adakah dari mereka yang sadar kalo pikiran mreka jg masih dikendalikan oleh orang2 lama yang pikirannya masih berorientasi kepada kedzaliman dan orang2 yang bertujuan untuk memurtadkan umat??! kalo ada yang bilang ‘kami orang baru semua!’, yah, kaliah memang orang baru, tapi kalian adalah orang baru yang juga dididik oleh orang2 lama! kalian tuh perpanjangan tangan dan pikiran orang2 lama yang kalian jelek2an itu! sadar g sih??
dan lihat mereka, para partai2 baru itu. mreka mencari kader semata-mata hanya untuk memanfaatkan kader itu sendiri!hanya untuk memanfaatkan masa yag banyak, untuk kemudian memudahkan orang2 eksekutif partainya agar dapat dengan mudah menjadi penguasa, untuk kemudian setelah mereka menjadi penguasa, kader2 itu akan dicuekin!
dan niscaya, kader2 yang dicuekin itu akan kecewa, bentuk partai baru lagi, bilang bersih lagi, berkata telah belajar dari kesalahan partai lama lagi, dll, dsb, dkk, blablabla….
ini siklus! siklus kebodohan dan kebobrokan yang sudah sangat lama berjalan di negara ini, dan orang2 yang terlibat di dunia perpolitikan Indonesia, tanpa sadar juga masuk ke dalam siklus itu! bahkan mungkin kita, ya qt, terlibat juga didalam siklus itu, dan kita tak menyadarinya!
partai itu seharusnya mendidik kadernya. Kembali pada basis dari kekuatan partai itu sendiri! menyehatkan mesin politik dari partai itu sendiri! jangan setelah berkuasa, baru sedikit memikirkan dunia pendidikan, apalagi dengan dana pendidikan yang dipotong2 dan dikorup! efeknya, ya qt smw akan kembali kepada siklus kebodohan dan kebobrokan itu!
jika suatu partai sedari awal telah mendidik kadernya, jauh sebelum partai itu berkuasa, niscaya, jikapun ada suatu kesalahan dari penguasanya setelah partai itu berkuasa, maka dengan penuh kesadaran, penguasa itu akan mengakui kesalahannya, dan bahkan mungkin akan langsung mengundurkan diri. dan rakyat, yg diasumsikan lebih banyak adalah kader dari partai penguasa, akan bersikap lebih arif dan akan menenangkan, serta trus mendidik orang lain yang nonkader. sehingga, chaos bisa diminimalisir, kepercayaan rakyat terhadap sistem yang telah dibangun oleh pemerintah dan partai dapat terus dipelihara, sehingga siklus kebodohan dan kebobrokan itu akan terputus dan berhenti!
efek lain, kader yang telah terdidik hati dan pikirannya, akan lebih mandiri, baik itu dari sisi ekonomi, pendidikan, keadilan, ataupun politik. Sehingga, perekonomian rakyat bisa bertahan, pendidikan terus berlanjut (baik informal ataupun formal dan murah), serta terdidik dalam bidang politik juga!
jadi, tuntuk parpol, didiklah kader kalian, bukan haya cari kader sebanyak-banyaknya saja! dan untuk anda yang belum menjadi kader dari partai manapun, atau bingung akan memilih partai mana yang akan ditandai(bukan dicoblos lg pada pemilu 09 nanti), pilihlah parpol yang menurunkan kader-kadernya untuk mendidik masyarakat secara langsung, tanpa pamrih, tanpa bayaran, dimanapun, dan kapanpun. Jangan pilih parpol yang hanya sekedar ngasi kaos, atau nasi bungkus, atau ngasi satu kardus mi instan, atau ngedatengin artis dangdut pada saat kampanyenya! Karena mereka akan memasukkan anda pada siklus kebodohan dan kebobrokan!
be aware!!
nice..so agree wid u
.n thereal party is
thereal_8
hehhehe..
lg2 intuisiku bermain..