Select Page

kembali ku terdiam di hadapmu.
mulut ku solah terkunci rapat setelah mendengar semua kenyataan yang kau perlihatkan, cerita yang kau ucapkan, gerakan yang kau lakukan, semua tentang dirimu.

tapi tetap,
kau terlalu abstrak.

kau bilang hidup itu indah,
dengan semua permasalahannya, semua manusia yang berada didalamnya dan terlibat, semua sejarahnya, semua yang kau rasakan_yah,di matamu semua terlihat begitu indah.

di lain waktu,
kau bilang amanah itu indah. tak perduli sebanyak apapun,serumit apapun, semenyebalkan apapun. "jangan mengeluh,nikmati saja!"
itu katamu

kemudian,
ketika kau bercerita tentang sesuatu yang kau sembunyikan,
kau pun tak mampu menahan emosimu.
katakata mu berubah menjadi pisau yang menyayat hatimu sendiri.kau kesakitan, matamu berdarah, tenggorokanmu sakit, pita suaramu mengecil, dan kahirna kau lebih memilih untuk tertidur bersama dengan harapmu.

dan tetap,
apapun yang kau rasakan, sembunyikan, lakukan, atau biarkan,
mulut ini hanya bisa terkunci.kagum akan karisma mu. pasrah akan cerita sejarahmu. berpikir atas apa yang kau pikirkan. dan tertunduk atas apa yang kau derita.

entah apa yang bisa kutulis lagi.
karena semuanya terasa begitu abstrak sekarang.

bisakah menjadi jelas?

bekasi
1137 malam