presiden dari sebuah terminal
pemusik dari pojokan pasar
calon pilot dari belakang sampah
artis yang bajunya kumal
pengusaha yang cantik
seorang pembelajar yang suka ‘ngelem’
.
itu cita-cita mereka, anak-aak jalanan yang sehari-hari mencari uang dijalan,
bergaul di lingkungan terminal dan pasar,
bertemankan aroma tidak sedap dari tumpukan sampah dan bau asap kendaraan yang menunggu penumpang di terminal.
uang yang mereka dapatkan 10-20ribu sehari.
sebagian mereka gunakan untuk beli sejenis lem aibon, sebagian mereka gunakan untuk beli rokok, sebagian mereka gunakan untuk makan.
penampilan mereka jauh dari bersih.
beberapa ada yang membelah jalanan pasar yang becek dengan tanpa alas kaki.
kulit mereka hitam legam terbakar matahari.
baju mereka entah sudah berapa lama tidak dicuci.
.
tapi ketika ditanya apa cita-cita mereka,
ari,umurnya mungkin sekitar sepuluh tahun, berkata dia ingin menjadi presiden. jika dibandingkan dengan yang lain, terlihat dia memiliki rasa ingin tahu yang besar. segala hal dia tanyakan. harga perlengkapan untuk naik gunung, cerita nabi yusuf, cara shalat, dan lainnya. semoga dia benar-benar akan menjadi presiden nantinya.
ade, dari cimindi, sehingga teman-temannya memanggil ‘ade cimindi’, suka sekali bernyanyi. kangen band, ST12, 9 band, adalah band-band indonesia favorit dia. ketika disodori kamera yang bisa merekam vidio, dia langsung perform. bernyanyi dengan sepenuh hati, sambil memainkan ukulele pinjamannya. ‘saya pengen punya gitar sendiri’ ucapnya sambil menghirup aroma lem.
lain lagi dengan evita yang umurnya kurang lebih sama denga ari. si cantik yang sepertinya anak jalanan termuda, bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha. entah mengapa dia mempunyai cita-cita seperti itu. mungkin dia ingin membantu ibunya yang berjualan di pasar. yang pasti, evita sangat berani mengungkapkan ketidaksukaannya ketika dia diganggu oleh teman-teman lainnya sesama anak jalanan.
.
masih banyak lagi teman-teman ari, ade, dan evita di rumbel ciroyom itu. ada yang bercita-cita menjadi pilot, PM (polisi militer), tentara, artis, dan lainnya.
mereka terbuka akan kedatangan kami yang mereka sebut kakak. mereka tak segan untuk bercerita tentang kegiatan mereka sehari-hari. mengungkapkan apa cita-cita mereka, berapa pacar mereka, berapa penghasilan mereka, keinginan mereka untuk belajar, jumlah lem dan rokok yang mereka habiskan perhari, hingga doa mereka setelah shalat. meski kadang kata-kata kasar keluar dari mulut mereka, kami memakluminya, karena lingkungan mereka yang sudah mendidik mereka seperti itu lebih dulu.
.
Rabbi, meski mereka hanyalah sedikit dari seluruh anak Indonesia, tapi semoga kami bisa membantu mereka untuk menjadi pengharum pasar ciroyom dengan akhlak dan prestasi mereka kelak. Izinkan kami dan bantu kami agar anak-anak jalanan itu bisa meraih cita-cita mereka. amin.