memang,
aku merasakan sesuatu
yang amat salah sedang tumbuh dalam pikiran ini.
Sesuatu yang seharusnya tidak boleh,
sesuatu yang belum waktunya.
Menyalahkan dia?
Tidak.
Justru aku menjadi teringatkan betapa diri ini sangat lemah
dan lalai.
Ya,
aku menyadarinya.
Ntah,
mungkin sudah sejak lama.
Tapi meski begitu,
sesuatu yang sedang tumbuh itu kini sudah terasa begitu
membesar.
Kesalahan yang sama kataku.
Membesar hingga membuatku menjadi tak terkendali.
Membuatku terbayang betapa menakutkannya tinggi gelombang
dosaku nanti,ntah apakah perahuku akan bertahan atau tidak setelah ditempas
oleh ombak itu.
Aku sadar,
aku ingin berubah.
Banyak hal telah mengingatkan.
Banyak hal yang telah menggambarkan deritaku.
Dan dia terlihat kegerahan.
Tapi apa yang kuharapkan?
Belaian lembut dari orang lain?
Kata-kata kasar dari teman?
Siksa kubur??
uank???
sesuatu yang belum pastii????
terlalu bebas burung itu terbang mencari ikan.
Dia terbang mencari ikan yang terbesar menurutnya.
Di pantai,
dia hanya bertemu kerang-kerang kecil.
Ah,tak akan membuatku kenyang, pikirnya.
Di pesisir,
dia mulai melihat ikan yang tentunya lebih besar dari kerang
kecil di pantai.
Ah,aku pasti akan bisa mendapatkan yang lebih besar lagi,
dia meyakinkan dirinya.
Semakin jauh dia terbang ke tengah laut,dengan sambil
bersiul dan membayangkan dirinya yang akan dipuji oleh teman-temannya karena
dia berhasil membawa ikan yang paling besar menurutnya.
Setiap dia melihat ikan,
dia melewatinya.
Terus begitu dan berulang kali.
Dia mau kalau ikan yang dia tangkap adalah ikan yang
terbesar agar dia bisa sedikit berbangga kepada temannya dan agar dia mempunyai
persediaan makan yang cukup untuk kurang lebih seminggu, begitu pikirnya.
Tak terasa,sudah begitu jauh dia terbang ke tengah
laut.Terbang dan terus terbang,hingga tak terasa, laut tlah dia lewati, dan
yang terbentang dihadapannya sekarang adalah samudera luas yang bagaikan tak
berujung dan cuacanya yang tak menentu.
Si burung akhirnya sudah merasa lelah.
Dia berpikir,sudah saatnya bagi dia untuk mencari ikan yang
terbesar.
Dia mencari,
terbang berkeliling,
tapi justru yang dia lihat, kembali, hanya ikan-ikan yang
kecil.
Kebingungan,
dia terbang berputar-putar.
Tak berhasil menemukan apa-apa,
dia mulai frustasi.
Burung itu menjadi terbang tak tentu arah.
Dan tujuan dia sekarang hanya satu,
mencari tempat untuk hinggap karena sayap dia sudah terasa
begitu lelah dan kaku karena dia telah terbang begitu lama demi mendapatkan
ikan yang terbesar menurut dia.
Dia terbang dan terus terbang, sambil menahan sakit di
sayapnya..
dan berharap ada pulau yang terdapat banyak pohon untuk
dihinggapi,
atau paling tidak,
perahu dengan tiang layar agar dia bisa hinggap di tiang
layar itu.
Burung itu lelah, burung itu lapar, burung itu haus.
Tes..
dia merasakan ada tetes air di kepalanya..
ahh…
apakah aku sedang dimandikan oleh pemilikku yang baru di
tempat aku hinggap?sungguh baik pemilikku yang baru ini..rasanya tak lama lagi
aku akan diberi makan oleh pemilikku ini…asikk…
tess…
tess..
tess..
tess…tess..tess..
tetesan itu semakin banyak mengenai kepala si burung.
Hingga satu tetesan mengenai matanya, dan membuat dia
tersadar dan melihat kenyataan yang sedang dia alami,
dia sedang berada di tengah hujan badai yang besar!
Burung itu panik dan semakin panik!
Dia meningkatkan kecepatan terbangnya dengan sekuat tenaga.
Dia sudah tidak mempedulikan lagi rasa sakit di sayapnya.
Bahkan kepakan sayapnya yang semakin berat karena bulunya
sudah basah semua sudah tidak dia pedulikan lagi,
dia hanya ingin hidup!
Dengan seluruh tenaga yang tersisa,
dia terbang sekuat tenaga melawan angin dan menerjang hujan!
AKU INGIN HIDUP!!!!
teriaknya dalam hati.
jatinangor
25 november 2007
22.32
emm,,
sebenernya ya,bang..
gw bingung ma tulisan ini.
apakah ini sebuah fabel mengenai si burung yg mencari ikan tp ga dapet2?
ato cerita eLo yg lagi kebingungan..?
silahkan interpretasikan sendiri…
dengn sekuat tenaga coba menarik nafas…meregangkan diafragmaku sejenak….mudah-mudahan jat ga bkl sperti burung itu…..thats good story br0…..
dengn sekuat tenaga coba menarik nafas…meregangkan diafragmaku sejenak….mudah-mudahan jat ga bkl sperti burung itu…..thats good story br0…..
klo rena boleh menganalogikan,,bs jd cerita itu menganalogikan seseorang yg lg bjuang dn b’usaha mencapai apa yg di inginkannya..
“Dengan seluruh tenaga yang tersisa,
dia terbang sekuat tenaga melawan angin dan menerjang hujan!”
rasanya kt ini yg bs mengartikan bahwa si burung itu mengeluarkan segenap tenaga dn kemampuannya untuk tetap bs bertahan hidup!
“Dia sudah tidak mempedulikan lagi rasa sakit di sayapnya.
Bahkan kepakan sayapnya yang semakin berat karena bulunya sudah basah semua sudah tidak dia pedulikan lagi,”
mungkin, memang untuk mcapai apa yg kita inginkan, terkadang qt mst bsabar(btahan lbh lama lg)menyiapkn ap yg qt punya, mngeluarkn smua kmampuan qt,walaupun g sdikit pngorbanan yg qt berikan,, hingga Allah telah benar2 tw bahwa hambanya siap menerima keinginannya..
lelah…ya memang sangat lelah,,tapi
meyakini dan berbaik sangka pada-Nya adlh satu2ny jalan agar terus tetap beristiqomah
sepahit apapun yg kita alami akn mjd cerita indah di masa mdatang..
^-^ he..he blebihan ga y?btw itu cerita bwatan sendiri atw bc dr buku?bagus jg critanya,lumayan bwt cerita lg ke anak2 les di rumah..