saya, dan mungkin juga dengan hampir semua orang, diajarkan selalu untuk mempertahankan pendapat, lakukan yang memang benar, berdiskusi, dan meninggalkan apa yang memang salah dan tidak dibenarkan oleh agama.
tapi, setelah saya mendengarkan cerita beberapa teman yang sudah bekerja, baik itu di perusahaan besar, atau perusahaan keluarga, atau perusahaan yang belum terlalu besar, tampaknya mempertahankan idealisme pribadi di tempat kerja itu menjadi sangat sulit.
ada yang disuruh manipulasi data, ada yang dimarah-marahin walaupun bener, ada yang dipecat karena g selalu nurutin perintah bos yang salah, ada yang disuruh diem n nerima aja pas dimarahin bos walo dia punya argumen sendiri, dll.
buat saya pribadi (ya,saya belum bekerja secara resmi di perusahaan manapun), semua hal yang saya sebutkan diatas, jika saya lakukan, akan membuat saya jadi wayang. gak punya pikiran, perasaan, kehendak, dan nurutin apa kata dalang aja. kaku! males deh kalo gw mah digituin.
dilain pihak, mungkin ada yang berpendapat begini : ah..lo belom ngerasain aja sih tuntutan hidup. harus nyari uang buat makan, buat bergaul, buat istri, anak, sekolah anak, dll dsb. jadi, udah, turutin aja apa kemauan bos. kerjaan lancar, cepet naek pangkat, cepet kaya deh! anak bahagia, istri seneng, lo tajir!
haha..y silahkan sih..mungkin orang-orang yang berpendpat begitu yang menyebabkan wajah mereka pas berangkat atau pulang kerja terlihat sangat stress, lelah, kayak g punya gairah hidup. dan ekspresi wajah itu juga yang sering saya liat ketika melewati daerah2 kawasan industri.
iya, memang kita harus memenuhi kebutuhan primer kita. sandang, pangan, papan. entah itu untuk diri sendiri, atau untuk keluarga. dan untuk menjadi kaya juga emang gak disalahin apa lagi diharamkan qok sama Islam.
tapi kalo sampe jasad kaya tapi hati dan mental miskin?waduh..g deh! diperbudak oleh dunia, diperbudak oleh harta, diperbudak oleh bos. padahal, diluar itu semua, selain hal-hal fisik yang harus dipenuhi kebutuhannya, ada juga hal-hal rohani yang harus dipenuhi.
bukan mengajarkan untuk miskin, tapi anak tukang gorengan aja ada tuh yang anaknya bisa kuliah sampe keluar negeri. padahal anaknya banyak (n bukan ngajarin jadi tukang gorengan jg loh ya).
kerja keras, n keep doin rite. kalo emg qt mw berusaha dan berpikir untuk kreatif dan out of the box, saya rasa, mencari nafkah sambil mempertahankan idealisme agar hati tidak mati, kebutuhan jasad kita akan tetap dapat terpenuhi. karena apa yang saya yakini, kalo mengejar dunia, ya makan tuh dunia aja. tapi kalo ngejar akhirat, then insya4WI, u’ll get both, dunia n akhirat.
bagaimana dengan anda? 🙂
*toleran untuk melakukan ketidakbaikan? no more for me! have my own idealism for now 8)
wooow, subhanalloh kang
ya spakat2 bgt ni, kdang jg mikir, masa iya ya kita bs mprtahankan idealisme qt, sdangkan lingkungan g banyak mndukung.
klo skrg sh, rn msh bner2 keukeuh, tp iya bner, bnyak org yg bilang, kita akan kesusahan mprtahankan idealisme kita.
tp rn yakin qo, klo slma ad org ky k’ug jg, dunia ini akn ttp di isi oleh org2 yg idealisme…hehehe