Select Page

hujan di siang bolong yang panas..
tak terasa..
satu per satu tetesan air berjatuhan dari langit.
menghapus semua debu,
menyerap semua panas,
melarutkan kesenangan.

tanpa ada awan mendung sebagai pembuka,
tetesan air itu dengan tenang terjun bebas.
hujan orang meninggal katanya.
sekarang?
memangnya siapa yang meninggal?

kemudian..
setelah hujan itu berlalu,
saat air masih berkumpul di cekungan jalan dan cipratan-cipratan kecil masih berloncatan dari ban motor yang lewat,
bukan kah sudah seharusnya setiap manusia tidak ada yang menggigil lagi?
keluarkan bayi-bayi itu agar mereka bisa berjemur di bawah matahari sore.
gerakkan jari-jarimu untuk mulai menulis, kakimu untuk mengikuti naluri bertahan hidupmu, dan pikiranmu untuk menuju satu yang pasti.
jangan hanya terjengkal oleh bantal, lalu tersungkur di atas kasur, atau terpana oeh cinta dunia.

dengar kata mereka, lihat yang mereka lakukan, pahami pelangimu.
pelangi itu yang akan mencerahkan harimu kedepannya.
akan ada setelah hujan reda,
setia tanpa banyak tanya.

fokuskan matamu pada liang lahat yang terbuka dan menantimu itu.
bayangkan..
ketika kau berada di dalam sana,
apakah hujan akan turun ketika hari sedang panas, dan kau akan melihat pelangi di atas sana?
atau hujan deras, langit hitam, awan kelabu, dan kau akan tenggelam bersama ikan yang bernama dosa?

-sky of art-
3rd of may,2008
jatinangor