kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi di kehidupan kita.
kapan kita senang, kapan kita menangis hingga membanjir, kapan kita berdebat hingga emosi,
dengan siapa kita bertemu, kapan kita mati, kapan, kapan, kapan.
alam ini pun telah menunjukkan hal yang sama tentang ketakterdugaan ini.
di satu saat, bumi ini begitu tenang berputar, tapi disaat yang lain, tiba-tiba tanah bergoncang hebat, mengagetkan semua yang ada diatasnya.
semua adalah takdir Allah. tak ada yang kebetulan.
tak semua sesuai dengan rancangan dan rencana manusia.
kekuatan Allah lah yang mengatur semua, dan diluar jangkauan ilmu pengetahuan manusia.
sehebat apapun prediksi manusia, secanggih apapun alat yang telah diciptakan manusia, tetap tak akan mapu mengubah apa yang telah Allah tetapkan.
diatas semua ketidakpastian itu, maka manusia ‘hanya’ diperintahkan untuk berniat yang lurus, berusaha sekuat tenaga, bertawakkal, dan membungkus semua itu dengan doa.
semua dibungkus dengan doa bahwa di tahap manapun itu (niat, usaha, tawakkal), apa yang kita lakukan akan sesuai dengan rencana Allah.
tentu akan sangat menyenangkan jika apa yang kita rencanakan akan sejalan dengan rencana Allah. tapi jika tidak sesuai dengan rencana Allah pun, maka idealnya kita tidak perlu untuk kecewa terlalu dalam, sedih yang berlebihan, atau bahkan putus asa. karena itu berarti, apa yang kita rencanakan bukanlah rencana yang terbaik. Allah selalu memberikan yang terbaik untuk umat-Nya, kan?
‘bungkus’ yang bernama doa itu, yang akan membungkus semua bentuk ikhtiar kita, hingga akhirnya bungkus itu dibuka, maka Allah akan melihat bagaimana ikhtiar kita.
sudah sepatutnya, jika kita menghendaki apa yang ada di dalam bungkus itu dilihat, maka bungkus itu harus dibuat seindah mungkin.
jika kita menghendaki usaha dan jerih payah kita dilihat Allah, maka berdoalah dengan sungguh-sungguh pada waktu yang spesial. di sepertiga malam, diantara adzan dan iqomah, ketika hujan, dan lainnya.
namun jangan sampai, bungkusnya lebih bagus dari pada isinya. percuma.
lagi,
ketidakterdugaan yang Allah miliki sungguh amat menarik.
‘ketergantungan’ kita pada doa, mungkin merupakan satu-satunya ketergantungan yang sifatnya positif.
kita semua tau kalau dalam hidup ini kita akan menemukan banyak kejutan _ketidakterdugaan_ yang Allah berikan. dengan berbagai kondisi yang mungkin sedang kita alami, ditambah dengan semua kejutan itu, doa lah yang akan menjadi pintu bagi kita untuk diberi kekuatan oleh Allah. karena siapapun kita, seperti apapun jalan hidup kita, kita semua membutuhkan kekuatan untuk menjalaninya. menjalani semua kejutan dari Allah. melewati semua cobaan dari Allah. dan pastinya mengambil hikmah dari semua kejadian yang Allah telah tetapkan untuk kita. kita semua butuh kekuatan untuk melalui itu semua. kepada siapa lagi kita harus meminta kekuatan selain kepada Yang Maha Kuat?
tak perlu memberikan sembahan-sembahan yang berlebihan. tak perlu juga pengorbanan yang sifatnya sengaja menyakiti diri. Allah tak bisa dan tak perlu dibayar agar doa kita didengar dan dikabulkan oleh-Nya. Allah mendengar setiap ucapan hambaNya walau ucapan itu sendiri tidak diucapkan dan masih di dalam hati. Allah melihat setiap perbuatan hambaNya, walau kita mengumpat di goa yang terdalam. doa, tak perlu dilakukan dengan mewah.
setelah smua doa yang telah diucapkan,
usahakan apa yang kita doakan dan juga usahakan untuk apa yang tidak kita doakan. agar ketika doa itu menjadi nyata, bersyukurlah yang akan kita lakukan selanjutnya, dan ketika doa itu tak kunjung nyata, ikhlaslah yang akan timbul selanjutnya.
semesta doa yang tak terhingga,
dan saya sudah menambahkan lagi satu doa yang terbaik untuk satu orang.
*inspired from a sms from my bestfriend