Select Page

akhirnya…
smuakan pergi, terbang dan berpisah..
mencari kehidupan dan penghasilan tuk diri dan orang tua.

ntah apa yang berada di pikiranku tadi.
tapi yang jelas untuk sesaat aku sedih.
melihat mereka tertawa,berbicara,berkelompok,atau hanya sekedar diam.
tapi itu smua terekam dalam ingatanku,karna mungkin smua kejadian tadi kan menjadi yang terakhir.
meskipun sempat sedikit kesal pada mereka yang hanya berkumpul sesamanya,
tapi kemudian aku berpikir,
"itu hak mereka,dan mungkin mreka juga berpikir ini adalah kesempatan terakhir tuk mereka juga,jadi wajar mereka akan berkumpul dengan sesama saja.hanya aku saja yang berpikir terlalu perfeksionis dan egois, bahwa acara tadi seharusnya milik kita smua…"

sesaat kmudian,
terlintas di pikiran ini,bahwa akhirnya aku yang akan tertinggal disini.
yah…
pasti jika aku yang pertama pergi,orang-orangpun akan berpikir sama dengan apa yang aku pikirkan tadi.
tapi,
satu hal yang sangat tidak kuinginkan,
jika kami hanya pergi dan sekedar pergi,
tanpa meninggalkan suatu memori yang menyenangkan tuk diingat kembali dan yang kan tetap bertahan di dalam otak ini.
akan sangat lebih indah jika kita keluar dan pergi ke "kotak" baru dengan suatu ingatan indah yang akan dapat membuat kita tersenyum simpul saat kita mengingatnya sesaat sebelum tidur.

di sisi lain,
diri ini akan tetap membandingkan mereka_tidak semua_dengan teman-teman saat celana panjang abu-abu sangat kubanggakan.
keegoisan diri ini tuk dapat slalu bertemu,
keapatisan dengan yang lain saat bersama mreka,
ataupun kesombongan saat berjalan dan berkumpul dengan mereka,
akan selalu terasa di otak bagian terdalam dan tergelapku_ah,remaja….

tuk salah seorang sahabat abu-abu,
dimanapun dan kapanpun engkau terwujud di dunia ini,
ku kan selalu berharap kita dapat melakukan banyak hal gila bersama lagi,berpikiran aneh lagi,menghayal lagi,membaca mata lagi,menulis hati lagi,atau hanya sekedar makan mie goreng di meja kecil tanpa taplak di rumahmu yang dulu.
yah,
jika seandainya telepati memang benar-benar ada,
ku takkan ragu tuk selalu bercerita padamu,memintamu tuk slalu mengingatkanku,atau hanya tuk bercerita dan mendengar ceritamu dan kegiatanmu. tapi aku tau takkan mungkin ada telepati.dan itupun seharusnya takkan bisa kujadikan alasan ketika aku tak bisa bercerita padamu bahwa aku sedang membayangkan dan menerka ‘siapakah dia atau akankah dia’..

payah
ternyata memang benar diri ini masih terlalu banyak berada di dalam tanah. masih perlu banyak belajar agar sepenuhnya badan ini dapat keluar dari dalam tanah dan menghirup segarnya udara gratis pemberian 4WI SWT. dan yang paling penting,tubuh ini perlu benar-benar keluar dari tanah yang menguburnya agar ku bisa melayangkan kata-kataku padamu,dan pergi terbang bersama dia_semoga.

akhirnya…
hanya pikiran ini yang mampu terbang dan berharap kepada Sang Pengabul Harap,
semoga kita smua bisa menjadi lbih baik dan dapat terkenang,
kau_teman abu-abuku_aku tak kan lupa.hanya,perlu lebih dari sekedar sinyal elektronik tuk menyampaikannya..ku hanya dapat berharap,"smoga kau dapat selalu menjadi senyum bagi smua orang.."
dan tuk seseorang(atau sesuatu),smoga dapat terwujud smua keinginan baikmu.

4WI kan selalu menyayangi kita,dengan berbagai macam bentuk cintaNya yang paling sesuai tuk kita smua.

I Love U ya Rabb
meet us all in your most beautiful jannah

jatinangor,
4 Oktober 2007
21.36