sebelum tengah malam, kembali membuatku bertanya:
“apa mau mu dan otakmu?”
satu kata ‘terserah’ tampaknya terlalu sering kau salah artikan.
banyak kata penjelasan, terlalu ambigu untukmu.
berbagai kalimat banyak arti, membuatku seolah tak berkata apa-apa.
jadi apa maumu?